Pengantar
Pada hakekatnya bahwa pendidikan nasional merupakan suatu kekuatan (power). Theodore Brameld (1965) menegaskan bahwa education is power, artinya bahwa dengan pendidikan seseorang bisa menguasai dunia. Seiring dengan itu Francis Bacon (Brameld, 1965) berpendapat bahwa ”Knowledge is power”. Hal ini diperkuat dengan sabda Rasulullah saw, yaitu: Barang siapa yang ingin menghendaki dunia hendaknya menguasai ilmu, barang siapa yang menghendaki akhirat hendaknya menguasai ilmu, dan barang siapa yang ingin menguasai dunia dan akhiran hendaknya menguasai ilmu. Dengan demikian semakin yakin akan pentingnya pendidikan nasional dalam kehidupan bangsa dan negara.
Menyadari akan posisi pendidikan nasional, maka visi pendidikan sebagaimana yang tersurat dalam Penjelasan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas, sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Atas dasar visi tersebut, diharapkan pendidikan nasional dapat dijadikan suatu faktor yang sangat strategis dalam membangun bangsa Indopnesia di masa depan.
Walau pendidikan memiliki posisi yang sangat strategis, pada kenyataannya kinerja pendidikan nasional masih jauh dari yang diharapkan, bahkan hampir tiada henti-hentinya beberapa anggota masyarakat menghujat sistem pendidikan nasional, di antaranya berkenaan dengan peraturan perundang-undangannya, desain kurikulum, sistem evaluasi, anggaran pendidikan, dan sebagainya. Terlepas dari persoalan yang ada di seputar praktek pendidikan nasional, bangsa Indonesia berkepentingan untuk menghadapi kompetisi global. Untuk itu sistem pendidikan nasional tetap menjadi tumpuan bangsa dan negara. Karena itulah perlu diupayakan berbagai strategi menegakkan sistem pendidikan nasional menuju masa depan Indonesia yang cerah. Realita Sistem Pendidikan Nasional Dewasa ini mengingat luasnya cakupan sistem pendidikan nasional, pembahasan akan lebih diarahkan kepada beberapa komponen.