Pages

Pages

Pages

Pages - Menu

Rabu, 29 Mei 2013

Fungsi Permintaan


1. PENGERTIAN
Fungsi permintaan adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara variabel harga (P) dengan variabel jumlah barang (Q) yang diminta. Fungsi permintaan sesuai dengan hukum permintaan yang menyatakan bahwa bila harga naik maka jumlah permintaan turun, dan bila harga turun maka jumlah permintaan naik.

Dengan demikian, hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang diminta adalah negatif atau berbanding terbalik. Bentuk umum fungsi permintaan adalah:



Keterangan:
Q : jumlah barang yang diminta
P : harga barang per unit
a : angka konstanta (berupa angka)
b : gradien atau kemiringan (yang ada hurufnya)

Adapun syarat mutlak fungsi permintaan adalah:
a. nilai a harus positif (+)
b. nilai b harus negatif (–)

Untuk menentukan fungsi permintaan atau persamaan kurva penawaran dapat dicari dengan menggunakan rumus:


Faktor Pergeseran Kurva Permintaan



Beberapa faktor yang dapat memepengaruhi pergeseran kurva permintaan:
1. Rata-rata pendapatan konsumen. Apabila pendapatan naik, setiap orang akan cenderung mengkonsumsi lebih/membeli lebih banyak barang meskipun harga barang tidak berubah.
Ukuran pasar. Kota yang populasinya lebih besar cenderung akan membeli lebih banyak daripada kota yang populasinya kecil.
2. Harga dan ketersediaan produk-produk yang berkaitan. Salah satunya yang penting adalah produk substitusi. Misalnya saja, permintaan akan mobil berukuran sedang akan rendah apabila harga mobil berukuran kecil murah.
3. Selera. Berbagai perbedaan sejarah dan budaya akan mempengaruhi selera konsumen. Produk tertentu mungkin laku di suatu wilayah, namun tidak di wilayah lainnya. Misalnya saja, daging kerbau tidak akan laku di India karena tabu untuk dikonsumsi (kerbau adalah binatang yang mulia di India). Perbedaan ini juga dapat berupa kebutuhan psikologi tertentu, pakaian dan makanan khas daerah, rokok, mobil mewah, dan lain sebagainya.
4. Pengaruh-pengaruh khusus. Misalnya saja, permintaan produk dekorasi natal menjelang perayaan Natal, baju renang menjelang musim panas, payung menjelang musim hujan, dan transportasi publik ketika harga parkir/bensin sangat mahal.



Pergeseran Kurva Penawaran dan Permintaan
Pergeseran kurva permintaan dari garis D ke garis D1 menunjukan bahwa peningkatan permintaan dapat mempengaruhi tingkat harga suatu komoditas. Perusahaan akan cenderung meningkatkan harga suatu komoditas, pada saat permintaan atas komoditas tersebut meningkat. hal itu dilakukan untuk meningkatkan profit perusahaan.

Faktor pergeseran kurva penawaran


Kita mengenal prinsip bahwa harga yang tinggi akan diikuti oleh penawaran yang tinggi, sebaliknya jika harga rendah maka penawaran juga rendah. Jika digambarkan dalam suatu kurva, maka akan terlihat seperti di bawah ini :


                   
Dapat dilihat bahwa pada saat harga berada di P1, kuantitas barang yang ditawarkan ada di Q1, lalu saat harga naik ke P2, kuantitas barang yang ditawarkan juga naik ke Q2. Hal ini sesuai dengan hukum penawaran dimana harga dan kuantitas berbanding lurus.

Kurva penawaran juga dapat mengalami pergeseran karena adanya perubahan faktor-faktor yang memengaruhi penawaran selain faktor harga. Bergesernya kurva penawaran ditandai dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kurva penawaran bergeser ke kanan, artinya jumlah penawarannya mengalami kenaikan. Namun, ketika kurva penawaran barang bergeser ke kiri, berarti terjadi penurunan penawaran barang. Pergeseran kurva penawaran ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya berdasarkan harga sumber daya, teknologi,jumlah penjual, ekspektasi di masa mendatang, pajak, dan subsidi. Contohnya seperti kurva penawaran baju di bawah ini :



1. Harga sumber daya. 

Untuk memproduksi baju, penjual menggunakan berbagai macam sumber daya seperti benang,mesin jahit, tenaga kerja, dll. Ketika harga dari satu atau lebih sumber daya ini naik, maka biaya yang diperlukan untuk memproduksi baju akan naik. Akibatnya keuntungan penjual menjadi berkurang, untuk mengantisipasinya penawaran yang dilakukan oleh penjual akan menurun.Jika harga sumber daya tersebut naik tinggi sekali, perusahaan mungkin akan tutup dan tidak menawarkan bajunya sama sekali. Kesimpulannya, penawaran dari suatu barang berhubungan negatif dengan harga dari sumber daya yang digunakan untuk membuat barang.

2. Tekhnologi. 

Tekhnologi untuk mengubah sumber daya menjadi baju adalah penentu lainnya dari pergeseran kurva penawaran. Penemuan dari mesin jahit yang termekanisasi misalnya, mengakibatkan hanya sedikit tenaga kerja yang diperlukan oleh pengusaha, karena hampir semua kegiatan produksi dilakukan mesin. Hal ini tentunya mengurangi biaya perusahaan, sehinggaperusahaan akan meningkatkan penawaran bajunya.

3.Jumlah penjual



Penawaran dalam pasar juga tergantung dari jumlah penjual. Jika jumlah penjual baju banyak, maka penawaran akan tinggi, karena sesama penjual saling bersaing, sebaliknya, jika jumlah penjual baju sedikit, penawaran rendah.

4. Ekspektasi di masa depan.

Jumlah baju yang perusahaan tawarkan hari ini mungkin tergantung pada ekspektasi dari masa depan. Contohnya, jika perusahaan memperhitungkan harga baju akan naik di masa depan, perusahaan akan menyimpan bahan baku dan akan menawarkan lebih sedikit baju ke pasar pada hari ini.

5. Pajak dan Subsidi.

Jika suatu barang dikenakan pajak, maka harga barang tersebut akan naik, sehingga daya beli masyarakat menurun, maka perusahaan akan menaikkan penawaran. Sebaliknya, jika suatu barang disubsidi, berarti harganya akan turun, sehingga penawaran akan turun pula.